Sabtu, 23 Maret 2013

Mesin Pencari Google, Keuntungan dan Kerugian


Analisis Kritis (di sisi positif dan negatif), mesin pencari google dalam memfasilitasi tujuan pendidikan.
Teknologi yang semakin berkembang pesat semakin memudahkan masyarakat khususnya pelajar dalam mencari tambahan materi pembelajaran dan informasi-informasi di dunia pendidikan. Hal ini semakin dipermudah dengan fasilitas hotspot dan warung internet yang semakin meluas dengan biaya yang murah. Dengan cara yang mudah dalam mengaplikasikan mesin pencari google dan kelebihan google sendiri yang dapat me-link berbagai macam situs, sehingga informasi yang di dapat lebih variatif dibandingkan dengan mesin pencari yang lain misalnya yahoo. Mesin pencari google adalah salah satu teknologi yang canggih yang memfasilitasi tujuan pendidikan. Tujuan penddikan di Indonesia adalah menciptakan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, Berilmu, Sehat, Kreatif, Demokratis, dan Bertanggung jawab.
Mesin pencari google ini mengubah budaya dari pelaku pendidikan yang dulu harus mencari informasi dari buku-buku. Dengan adanya mesin pencari google ini mayrakat dapat mencari seluas-luasnya informasi yang dibutuhkan yang menyangkut pelajaran, info-info terbaru mengenai dunia pendidikan. Pelajar semakin dimudahkan dalam berkarya karena dapat mencari landasan teori yang banyak sekali  di google hanya dengan mengklik. Selain itu dengan adanya mesin pencari google ini pembeljaran semakin efektif karena jika seandainya guru tidak  mampu meluangkan waktu untuk mengajar peserta didiknya dikarenakan urusan lain, maka aktivitas belajar tidak berhenti dikatrenkan peserta didik dapat mencari sumber belajar dari internet tentunya dengan informasi yang dapat dipercaya.
Namun, kelebihan dari mesin pencari google ini dapat menyebabkan budaya plagiat dikalangan pelajar. Sering kali pelajar hanya meng-copy paste hasil karya orang lain tanpa terlebih dahulu menganalisisnya denghan pemikiran sendiri. Tanpa pencantuman narasumber pun sangat merugikan penulis yang asli, hal ini dikarenakan pengetahuan peserta didik tentang cara dari mengutip hasil karya orang lain belum diajarkan dengan baik oleh gurunya. Bahkan bagi guru yang tidak sering menggunakan teknologi ini tidak mampu untuk mengetahui keaslian dari tugas yang dibuat oleh peserta didiknya. Selain itu, hendaknya mesin pencari google ini tidak mengubah fungsi dari guru itu sendiri sebagai fasilitator pendidikan.
Guru selain mentransfer ilmunya juga berperan untuk mendidik muridnya menjadi seseorang yang manusiawi. Guru harus mengetahui bahwa mesin pencari google tidak bisa mengubah manusia menjadi manusiawi. Jadi, dengan kelebihan guru dalam hal memanusiakan manusia maka nantinya peserta didiknya mampu untuk mengamalkan apa yang telah dipelajari untuk keselamatan di dunia dan akhirat nanti.
Analisis Kritis Program Pendidikan di Televisi Swasta yang ditujukan untuk Anak Usia PAUD dan SD!
Siaran TV Pendidikan yang bersifat khusus yang sering disebut sebagai TV Pembelajaran adalah siaran TV yang dirancang untuk pemirsa/ khalayak tertentu. Televisi ini membawa dampak positif terhadap dunia pendidikan. Contohnya adanya acara khusus yang membahas tentang materi pendidikan, adanya kuis-kuis yang berisi tentang pendidikan sehingga lebih menyenangkan untuk di ikuti dan di sisi lain bisa sebagai materi pembelajaran. Namun disisi lain terdapat dampak dari adanya televisi yang menayangkan pendidikan yaitu rating yang semakin menurun. Karena korporasi semakin menyebar maka banyak pemilik saham yang mengganti tayangan pendidikan lebih kehiburan.
Kita ambil contoh sebuah televisi pendidikan yaitu TPI sekarang beralih menjadi televisi yang lebih menayangkan hiburan di banding tayangan pendidikan. Dan stasiun yang masih menayangkan pendidikan namun jam tayangnya malam dirasa kurang efektif dan sekarang pun di TVRI ada acara tentang materi pembelajaran di sekolah yang di tayangkan di siang hari pun kurang mendapat respon yang positif dari masyarakat. Masyarakat lebih menyukai tayangan-tayangan hiburan yang di selingi dengan pendidikan, seperti contohnya Laptop Si Unyil, Rangking 1, Asal Usul, Home Stay, dll.Menyikapi hal ini kita berpendapat bahwa hal ini adalah hal positif dan dapat terus di lanjutkan agar tayangan yang mengandung pendidikan terus mewarnai keseharian masyarakat.
Dampak sosial kulturalnya sebuah televisi pendidikan bagi masyarakat yaitu dapat belajar secara cepat, tepat, dimana pun sehingga pembelajaran lebih efektif dan efisien. Dampak sosial dengan adanya televisi pendidikan ini tentunya akan menghilangkan sebuah proses dalam mendapatkan ilmu pengetahuan itu karena tidak perlu ke tempat pembelajaran itu. Misalnya perpustakaan, dan tempat pelatihan langsung dalam televisi pendidikan tentunya kita lebih mandiri dan mudah di pahami namun hal ini akan berdampak negatif jika tidak adanya diskusi dalam menanggapi hal-hal yang di tonton. Dan tidak dapat di pungkuri bahwa televisi pendidikan mendukung budaya instan yang telah merajalela saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar