Perubahan Kurikulum, Tujuan dan
Mengapa?
Tujuan
pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Di semua aspek misalnya aspek
ekonomi dan lain-lain semua bertumpu pada pendidikan. Pendidikan adalah kunci
sukses keberhasilan suatu negara. Di Indonesia sendiri, pendidikan sudah mulai
diperhatikan dengan cara memperbaiki sistem pendidikan nasional dan mulai
memanfaatkan teknologi secara maksimal. Masalah yang sedang menjadi pembicaran
saat ini adalah kurikulum yang diubah, hal ini bertujuan agar pendidikan
semakin sesuai dengan kebutuhan zaman yang lebih mengenal lingkungan bukan
hanya teori saja. Kurikulum yang diubah ini menimbulkan pro dan kontra, ada
yang berpendapat kurikulum yang diubah merupakan hal yang perlu dilakukan
karena ini merupakan evaluasi dari kurikulum yang sebelumnya. Namun, ada juga
yang berpendapat kurikulum yang diubah ini merupakan sebuah bukti bahwa
kurikulum lah yang diutamakan dan menimbulkan pertanyaan yang besar pula
mengapa kurikulum diubah jika guru sebagai pelaksana belum tentu mampu
melaksanakan kurikulum yang baru tersebut.
Selain
itu, ada sebuah ketidakadilan disini mengapa kurikulum saja yang sering diubah
bukan komponen-komponen pendidikan yang lain?? Apakah kurikulum yang diubah ini
mampu menjawab semua tantangan dunia untuk menjadikan manusia yang
berintelektual serta berguna bagi negara? Kurikulum memang berfungsi sebagai
acuan, alat bagi guru untuk melaksanakan proses pembelajaran. Kurikulum
mengarahkan peserta didiknya menjadi pribadi yang berintelektual, membentuk
karakter salah satunya dengan membuat pelajaran yang padat sehingga menghindari
tawuran antar pelajar. Selain itu, kurikulum ini juga melatih keterampilan
peserta didik agar mampu berhasil di dunia luar. Namun, sekali lagi gurulah
yang menjadi aktor, artinya kurikulum yang diubah tersebut akan dilaksanakan
oleh guru sehingga perlu mempersiapkan gurunya. Jika guru tidak mampu untuk
melaksanakan kurikulum baru tersebut maka
tujuan awal perubahan kurikulum tidak akan tercapai.
Kembali
ke masa silam bahwa guru mengajari muridnya dan muridnya terus melanjutkan hingga
ke jenjang PT sehingga yang dulunya murid berubah menjadi guru. Dan guru ini
pun mengajri muridnya dengan metode yang sama dengan guru yang mengajarinya.
Guru yang menggunakan metode yang sama dengan guru yang mengajarinya merupakan
guru yang tidak mampu melaksanakan perubahan kurikulum. Proses pembelajaran
yang menggunakan metode yang salah dan tidak sesuai dengan zamannya ini
menyebabkan lulusan yang dihasilkan tentunya tidak sesuai dengan kebutuhan
zaman sehingga tidak mampu bersaing dengan yang lain.
Lagi-lagi
pemerintah yang disalahkan karena pemerintah tidak membantu mempersiapkan calon
guru yang berkualitas dan mampu mendidik dengan benar. Mengapa pemerintah tidak
menggunakan kekuasaan dengan membuat kebijakan di dalam PT agar mahasiswanya
sesuai dengan kebutuhan di dunia pendidikan?
Namun, karena PT memiliki otoritas sendiri untuk menentukan kualitas
dari mahasiswa yang akan diluluskan maka kebijakan pemerintah pun tidak
dilaksanakan sepenuhnya, yang menjadi pertanyaan apakah lulusannya ini mampu
untuk diterjunkan di masyarakat? Padahal kunci sukses untuk membuat pendidikan
yang lebih baik adalah kurikulum baru yang mampu dilaksanakan dengan baik oleh
gurunya yang merupakan lulusan yang baik pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar